Ngobrolin Buku "Pergi Dalam Damai Sejahtera" karya Debora K. Tioso

Posted by CapungLaut 21.12, under |


Hari ini saya baca buku karangan Debora K. Tioso yang berjudul "Pergi Dalam Damai Sejahtera". Kesan pertama sih seperti mau konseling buat orang yang hampir meninggal, tapi setelah baca-baca sampai tuntas akhirnya dapat juga point-point yang menarik untuk direnungkan.

-Semua orang pasti meninggal. Penulis buku ini memulai halaman bukunya mengenai siapa sih orang-orang yang masuk kategori hampir (pasti) meninggal. Menurut beliau mereka adalah kaum lanjut usia, orang sakit parah, pecandu narkoba, dan orang yang divonis mati oleh Pengadilan.
- Dibutuhkan pendampingan kepada orang yang hampir (pasti) meninggal. Agaknya penulis mengesampingkan kemungkinan terjadi mujizat bagi orang-orang tersebut. Penulis lebih condong untuk fokus kepada pelayanan konseling mempersiapkan iman dan kondisi psikis mereka dalam menghadapi kematian. Menurut beliau, mereka ini butuh pendampingan, penghiburan, di support imannya supaya tetap percaya akan keselamatan yang sudah dianugerahkan Yesus kepada mereka.
- Adanya tahap-tahap psikologis yang dialami orang yang hampir meninggal. Mereka juga akan mengalami gejolak psikologis perihal kenyataan yang mereka hadapi bahwa tidak lama lagi mereka akan mati, yang disebut oleh beliau sebagai fase-fase psikologis, yaitu menolak, marah, tawar-menawar,depresi, dan penerimaan. Pendapat tersebut berdasarkan penelitian ilmiah Elisabeth Kübler-Ross, M.D. penulis buku  On Death and Dying (Tentang Maut dan Kematian).
Yang menjadi bagian cukup menarik bagi saya adalah ditulis dalam buku tersebut bahwa Yesus pun mengalami 5 fase psikologis tersebut ketika menjelang kematianNya berdasarkan Injil Lukas 22:14-28. Dasar utama pendapat tersebut adalah karena Yesus adalah manusia sejati sehingga juga mengalami fase-fase tersebut. Cuma agaknya Injil Lukas tidak menceritakan siapa orang yang melakukan pendampingan kepada Yesus untuk melalui 5 fase psikologis hingga Ia sampai fase Penerimaan akan ajal-Nya.  
- Semua orang punya tanggung jawab mendampingi orang yang hampir meninggal. Nah, kalau seseorang (bukan Yesus lho..) on dying atau sekarat menjelang ajalnya, lalu siapa yang seharusnya mengambil peranan dalam pelayanan ini? Menurut beliau, pertama-tama adalah orang terdekat (keluarga; suami, istri, anak, adik, kakak, dlsb), kemudian baru gereja (aktivis jemaat, penginjil, pendeta, dlsb).
Lalu bagaimana cara pelayanannya bagi orang-orang tersebut?
- Beda fase beda cara pendampingan. Tiap fase membutuhkan penanganan secara khusus, Sebagai contoh pada fase penolakan dan isolasi dibutuhkan seseorang yang mampu berkomunikasi secara bijaksana dan lembut agar orang tersebut masuk ke fase penerimaan.
Demikaian juga dengan fase-fase lain, juga dibutuhkan pelayanan yang berbeda.
Supaya jelas baiknya baca sendiri aja ya...? Anda bisa cari aja bukunya di toko buku Kristen. Atau kalau mau beli lewat blog ini juga bisa, malah dapat discount 10% lagi, lumayankan? Tapi ongkos kirim ditanggung penumpang lho..Trus cara pemesanan gimana? Caranya kirim email pemesanan ke wbsite.owner@gmail.com. Segera setelah semua beres diurus, pasti buku sampai ke alamat anda.
Selamat membaca!