Setelah dua bulan lebih saya tidak berbuat apa-apa selain sibuk mencari sesuap nasi, hari ini ada kesempatan (atau barangkali lebih tepatnya diada-adain kesempatan :) ) untuk menuliskan dokumentasi pribadi di Blog Obrolan Kristen ini. Walaupun tulisan ini saya pasang di blog, tetap saja ini dokumentasi pribadi saya, hanya saja boleh dibaca siapa pun yang ada waktu untuk membacanya, termasuk Anda yang saat ini sedang membacanya.
Dua bulan lalu saya sampai pada Kejadian 6:9 di mana saya Belajar Menyesal Seperti TUHAN Juga Menyesal.
Sekarang bacaan saya sampai di Kitab Kejadian 6:9-9:17 mengenai Peristiwa Air Bah.
Banyak hal-hal sulit yang membuat saya tidak mampu untuk menjawab berbagai pertanyaan menyangkut peristiwa Air Bah, misalnya apakah Bahtera itu betul-betul mampu memuat seluruh binatang darat dan segala jenis burung yang ada? Mengingat di Bumi ini sekarang ada ribuan spesies binatang dari berbagai habitat. Dan seperti diketahui tidak semua binatang sanggup berpindah habitat. Pun seandainya Bahtera benar-benar mampu memuat seluruh spesies dan semua binatang sanggup menyesuaikan diri dari habitatnya yang asli di alam liar, entah alam tropis atau sub-tropis, ke habitat baru (kandang dalam Bahtera) lalu bagaimana Nuh memberi makan sekian banyak binatang dalam Bahtera selama 1 tahun lebih, mengingat ruang dalam Bahtera yang terbatas untuk membawa logistik selama itu. Bagaimana sistem sanitasinya agar para penumpang Bahtera, baik binatang maupun manusia tidak terkena penyakit? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang barangkali masih banyak lagi yang tidak mampu saya jawab.
Namun pertanyaan yang lebih penting barangkali adalah Mengapa TUHAN memberikan catatan yang tidak lengkap dengan tidak menceritakan peristiwa Air Bah secara detail?
Dulu ketika saya hendak menyerahkan tugas guru dalam bentuk print-out, dengan alasan penghematan, saya berusaha agar jumlah halaman yang harus saya print tidak lebih dari 10 lembar. Ketikan tugas saya akan saya edit sedemikian sehingga jumlahnya tidak lebih dari 10 lembar. Yaitu dengan cara kata-kata yang tidak perlu saya hapus, data-data yang bagi saya tidak penting juga saya hapus selama tidak mempengaruhi kejelasan maksud tulisan saya. Karena sering kata-kata yang tidak perlu justru bisa mengaburkan maksud tulisan tugas tersebut.
Demikian juga TUHAN tidak menyertakan tulisan atau data-data yang bagi TUHAN tidak penting agar jumlah halaman Alkitab tidak lebih dari 1.392 halaman, misalnya. Bisa dibayangkan berapa juta halaman yang dibutuhkan jika semua peristiwa Penciptaan sampai Akhir Jaman ditulis secara mendetail. Maka adalah masuk akal jika kemudian TUHAN membuang data-data yang tidak penting untuk merampingkan Alkitab selama tidak mengaburkan maksud TUHAN menulis Alkitab.
TUHAN menghapus atau tidak menyertakan detail peristiwa Air Bah yang mungkin penting bagi saya namun bagi TUHAN tidak penting untuk saya ketahui.
Ada hal lebih penting yang bisa saya gali dari Alkitab dengan ‘apa adanya’ Alkitab tersebut.
Alasan kedua mengapa saya merasa tidak tertarik menggali perkara-perkara sulit seperti di atas adalah hal-hal sulit tersebut jika saya kejar tidak memberi kontribusi positif terhadap iman saya, justru bisa menggoyahkan iman. (Roma12:3)
Lalu apa yang dapat saya pelajari dari peristiwa Air Bah?
I.
Latar Belakang Air Bah
-
Nuh:
·
Tidak bercela di antara orang-orang sejamannya
·
Hidup bergaul dengan Allah
·
Memiliki 1 isteri, 3 anak laki2 dan 3 menantu perempuan.
-
Bumi:
·
Rusak di hadapan Allah
·
Penuh kekerasan
-
Alasan TUHAN mendatangkan Air Bah:
·
Allah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala
makhluk di bumi karena manusia yang telah menjalankan kehidupannya yang rusak
di bumi
II.
Persiapan Sebelum Datangnya Air Bah
-
Membuat Bahtera
·
Menentukan ukuran dan desain
·
Menentukan bahan2/ material2 Bahtera
-
Calon Penumpang Bahtera
·
Nuh dan keluarganya.
·
Binatang yang haram dan tidak haram.
-
Logistik yang harus dibawa kedalam Bahtera
·
Segala yang dapat dimakan oleh manusia dan
binatang yang ada di dalam
Bahtera
III.
Peristiwa
Selama Air Bah
-
Asal Air Bah
·
Mata air samudera raya yang terbelah.
·
Terbukanya tingkap-tingkap langit.
-
Proses dan waktu Air Bah di Bumi
·
Hujan selama 40 hari 40 malam.
·
Bumi TERBENAM penuh selama 150 hari.
-
Bagaimana Air Bah Surut
·
Dengan hembusan angin (penguapan)
·
Mata air samudera raya tertutup
·
Tingkap-tingkap langit tertutup
-
Total
waktu Peristiwa Air Bah adalah 1 tahun 10 hari.
IV.
Peristiwa
Setelah Air Bah
-
Mezbah yang berbau harum.
-
Janji TUHAN terhadap diri-Nya sendiri.
-
Berkat untuk Nuh dan anak-anaknya.
-
Perintah Allah kepada Nuh.
-
Janji Allah bagi Nuh, anak-anaknya, dan seluruh
makhluk.
Dari kronologi tersebut, terlihat bahwa poin-poin dalam Romawi II dan III bersifat teknis sehingga bagi saya poin tersebut masuk kategori perkara sulit digali.
Poin Romawi I menjelaskan kontradiksi perilaku hidup antara Nuh dengan semua manusia di zaman itu. Nuh hidup benar dan tak bercela sedangkan seluruh manusia lainnya hidup dalam kejahatan dan kekerasan satu sama lain. Oleh karena kejahatan dan kekerasan manusia yang hidup di atas bumi saat itu maka TUHAN berkehendak untuk menghapus seluruh makhluk hidup.
Barangkali seperti memformat harddisk komputer yang hang dan penuh virus, kemudian booting lagi dari awal dengan sistem operasi yang baru yang bersih bebas dari virus.
Hal-hal apa saja yang di-format ulang oleh TUHAN? Dari data Alkitab saya mendapat beberapa hal yang berbeda antara jaman sebelum Air Bah dengan jaman setelahnya. Misalnya jika dahulu kehidupan di bumi dimulai dari satu keluarga yaitu keluarga Adam, setelah Air Bah, kehidupan di bumi dimulai lagi oleh keluarga Nuh, keluarga yang benar dan tak bercela. Kemudian tentang iklim, musim dan hujan, sebelum Air Bah tidak disebutkan adanya iklim musim dan hujan. Pada masa sebelum Air Bah TUHAN membasahi Bumi dengan cara mendatangkan embun yang naik dan kemudian membasahi Bumi. Kemudian mengenai makanan manusia dan binatang, sebelum Air Bah manusia dan binatang makanannya adalah tumbuhan dan biji-bijian. Setelah Air Bah, Nuh boleh makan daging, demikian juga dengan binatang, sekarang saya melihat banyak binatang pemakan daging. Namun demikian TUHAN wanti-wanti kepada Nuh untuk tidak makan darah atau menumpahkan darah manusia, karena manusia adalah gambaran TUHAN, artinya darah yang adalah nyawa dan jiwa manusia di situlah gambar TUHAN ada. Tidak boleh dibinasakan.
Dalam darah atau jiwa ada emosi, kehendak dan kecerdasan. Jadi untuk mengukur seberapa mirip manusia dengan TUHAN-nya adalah dengan cara mengukur seberapa mirip atau selaras emosi-nya dengan emosi TUHAN-nya, seberapa mirip/selaras kehendaknya dengan kehendak TUHAN-nya dan seberapa mirip/selaras kecerdasan-nya dengan kecerdasan TUHAN-nya. Ketiga hal ini (hati, kehendak dan hikmat) oleh pendeta sering disebut manusia batiniah atau manusia sejati.
Rasanya hanya manusia Yesus yang hati-nya selaras dengan hati Bapa, kehendak-nya selaras dengan kehendak Bapa, dan hikmat-nya selaras dengan hikmat Bapa.
Jika saya menggunakan istilah diformat ulang
(re-formatted) bagi peristiwa Air Bah maka Rasul Petrus menyebut peristiwa Air
Bah sebagai kiasan Baptisan (1 Pet 3:20-21). Injil Lukas 3: 3 menyebut Baptisan
air adalah baptisan pertobatan dari perilaku dosa.
Sekarang saya melihat hubungan antara peristiwa Air Bah, kejahatan manusia, pertobatan dan Baptisan. Pada masa itu Air Bah menggambarkan keputusan TUHAN yang diawali dengan penyesalan atas kejahatan. Maksud didatangkannya Air Bah adalah untuk penghapusan kejahatan dan dimulainya kehidupan baru yang berkenan kepada TUHAN yang diwakili oleh keluarga Nuh.
Pada masa sekarang ketika kejahatan terjadi, harus timbul penyesalan, diikuti dengan baptisan pertobatan dan lahir baru, yang tujuannya adalah memiliki manusia batiniah yang baru yang segambar dengan TUHAN.
Sekarang saya melihat hubungan antara peristiwa Air Bah, kejahatan manusia, pertobatan dan Baptisan. Pada masa itu Air Bah menggambarkan keputusan TUHAN yang diawali dengan penyesalan atas kejahatan. Maksud didatangkannya Air Bah adalah untuk penghapusan kejahatan dan dimulainya kehidupan baru yang berkenan kepada TUHAN yang diwakili oleh keluarga Nuh.
Pada masa sekarang ketika kejahatan terjadi, harus timbul penyesalan, diikuti dengan baptisan pertobatan dan lahir baru, yang tujuannya adalah memiliki manusia batiniah yang baru yang segambar dengan TUHAN.
Jadi kalau boleh saya menyebut peristiwa tenggelamnya Bumi oleh Air Bah pada masa Nuh adalah Baptisan Selam ala YAHWEH kepada Bumi, anda setuju??
2 komentar:
tidak, saya tidak setuju... menghukum semua manusia kecuali nuh? termasuk anak kecil yang baru lahir pada saat itu? dan anda percaya? kalau iya anda adalah psikopat dan mungkin perlu tes kejiwaan, mau apapun jungkir balik argumen anda, anak kecil yang baru lahir dan dibunuh oleh oknum yahweh dengan menggunakan air bah adalah sesuatu yang gila!
apakah anda sudah memikirkan mengenai rasionalnya bahtera nuh atau tidak? coba anda lihat perbandingan titanic dan kapal nuh di http://zerobs.net/wp-content/uploads/2012/02/capacity-of-noahs-ark-vs-titanic.png
bahtera nuh yang hanya berukuran panjang x lebar x tinggi = 450kaki x 75kaki x 45kaki bisa menampung 8org + 17400jenis burung + 12.000jenis reptil + 9000 jenis mamalia + 5000jenis amfibi + 2jt serangga dan punya stok makanan cukup untuk setahun!
sedangkan kapal titanic yang lebih kecil cuma bisa mempunyai bahan makanan cukup untuk 2 minggu!
kalau anda masih mengatakan kalau itu semua kuasa yahwe, silahkan anda bermasturbasi dengan pemikiran dan khayalan anda
jika yahwe memang ada, kenapa dia berhenti menujukkan kekuasaannya hingga sekarang?
oh ya, tolong cek juga ya mitologi dan kisah2 mengenai mitologi gilgamesh yang sudah ada ribuan tahun sebelum banjir nuh... mereka sama persis!... silahkan liat di http://id.wikipedia.org/wiki/Epos_Gilgames
Sepertinya saya sudah tulis bhw ada hal-hal yg sulit saya jawab, tetapi tidak saya kejar, namun Anda kejar; misalnya masalah logistik, ukuran kapal, penumpang dll, jadi kemarahan Anda terhadap saya meleset kan.. :)
Mengenai pembinasaan semua manusia termasuk anak-anak dan bayi baru lahir pada hari Air Bah datang, karena dalam Alkitab tidak ditulis terkecuali anak dan bayi tidak mati, maka saya memilih untuk percaya bahwa bayi dan anak juga ikut mati. Kalau anak dan bayi mati apakah TUHAN gila? Tidak juga, karena nyawa TUHAN yang memberi, kalau TUHAN mengambil hidup saat bayi trus so what gitu lhoooh..
Kalau tidak keberatan saya akan balik bertanya kpd Anda apakah Anda percaya hari Kiamat? atau hari penghakiman terakhir? Bagaimana jika hari itu datang nanti, apakah TUHAN menunggu semua anak-anak menjadi dewasa dulu baru hari kiamat datang? Atau TUHAN membuat semua wanita mandul pada saat-saat itu agar tidak ada kelahiran bayi menjelang hari kiamat, supaya tidak ada yang menuduh TUHAN gila?
Mengapa Anda tidak memuji-muji TUHAN yang dengan murah hati memberi secara cuma-cuma nyawa kpd anak-anak dan bayi? Namun ketika TUHAN mengambil nyawa itu kembali mengapa sekarang Anda mengumpat TUHAN gila? Sekali-kali dipuji dong kebaikan-kebaikan TUHAN, itu baru adil bos! Kecuali Anda tidak percaya nyawa mu berasal dari TUHAN.
Saya heran knp Anda tidak baca baik-baik tulisan saya, bukankah sudah saya tulis bahwa saya tidak mampu menjawab hal-hal sulit ini, namun saya mengambil keputusan bahwa keterbatasan ada pada volume otak saya, bukan ada pada Alkitab, maka dari itu saya memilih untuk ngobrolin hal-hal yang lebih sederhana, misalnya pertobatan, baptisan, lahir baru...dan hal-hal sederhana lainnya yang memberi kontribusi positif terhadap iman saya.
Semoga kali ini Anda setuju...
Posting Komentar
Pesan Admin:
Boleh berkomentar apa aja yang penting No Spam, No Junk ...
' Freedom of Speech for the glory of LORD'