Kitab Kejadian pasal 12 ini bercerita tentang panggilan TUHAN kepada keluarga Abram. Keluarga ini terdiri dari Terah, Abram, Sarai dan Lot.
Terah ini adalah ayah Abram, Nahor dan Haran. Sedangakan Lot adalah anak alm Haran. Sarai isteri Abram (Sarai masih ada hubungan keluarga dengan Abram – Kej.12:13), istri Nahor adalah Milka ( Milka ini anak Haran, jadi Nahor menikahi keponakannya). Jadi pada masa itu keluarga Terah memang memiliki tradisi untuk tidak mengambil isteri dari luar keluarga mereka. Cara ini juga masih di pakai Abram ketika ia menikahkan Ishak anaknya (Kej.24:3), dan cara ini juga dipakai Ishak ketika menikahkan Yakub (Kej.28:1).
Dalam Kitab Kejadian 11:31 disebutkan bahwa Terah membawa keluarganya, yaitu anak, menantu dan cucunya, pergi dari Ur-Kasdim menuju ke Haran
Kej.
11:31 Lalu Terah membawa Abram, anaknya,
serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram,
anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke
tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.
Kej.
11:32 Umur Terah ada dua ratus lima
tahun; lalu ia mati di Haran.
Kemudaian datanglah Firman TUHAN kepada Abram:
Kej.12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Kej. 12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa
yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan
menjadi berkat.
Kej.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang
yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan
olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
- Ayat 1: Abram diperintahkan TUHAN untuk pergi dari negerinya menuju ke tanah yang dijanjikan.
- Ayat 2a : Abram akan dibuat menjadi bangsa yang besar, namanya akan dibuat termasyur.
- Ayat 2b : Abram akan diberkati dan akan menjadi berkat. (menjadi berkat bagi siapa? Ayat 2b tidak menjelaskan tetapi di ayat 3 dijelaskan siapa yang mendapat berkat TUHAN melalui Abram)
- Ayat 3 : Orang yang memberkati Abram akan diberkati TUHAN, orang yang mengutuk Abram akan dikutuk TUHAN dan hal ini berlaku bagi seluruh kaum di muka bumi.
Kembali pada masa itu, mengenai orang-orang yang hidup di masa Abram, yaitu bangsa-bangsa yang tinggal di tanah Kanaan di sekitar Abram (bangsa Kanaan, bangsa Het, bangsa Amori, bangsa Feris, bangsa Hewi, bangsa Yebus), Firman TUHAN menyebutkan bahwa mereka hanya memiliki 2 pilihan, yaitu memberkati Abram atau mengutuk Abram (Kej.12:3).
Bagaimana dengan pilihan ke-3? Ada atau tidak? Misalnya sikap netral, tidak mengutuk tapi juga tidak memberkati Abram?
Untuk menjawab hal itu, kita kembali kepada tujuan Abram dan keturunannya datang ke tanah Kanaan yang didiami oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu untuk menguasai tanah Kanaan, sehingga tidak mungkin bagi bangsa-bangsa di sana untuk bersikap netral. Bagi mereka hanya ada 2 pilihan: melawan atau menyerahkan tanahnya dengan sukarela. Melawan berarti ada dalam posisi memusuhi (mengutuk), menyerah dengan sukarela berarti ada dalam posisi menjadi sekutu (memberkati).
Banyak contoh yang dipaparkan Alkitab bagaimana bangsa-bangsa yang memusuhi bangsa keturunan Abram kemudian dihukum TUHAN. Puncak dari kehidupan dosa mereka adalah penolakan terhadap keturunan Abram (Kej.15:14-16).
Dunia pada masa Abram bagaikan bayangan dunia kita sekarang. Abram sebagai gambaran dari Kristus sedangkan kita sebagai orang-orang Kanaan, yaitu orang-orang yang tidak mengenal Allah sebelumnya. Demikian juga kita pada masa sekarang diperhadapkan pada DUA pilihan; mengutuk Kristus atau memberkati Kristus.
Dalam Mat.12:30 Yesus mengatakan bahwa siapa yang tidak bersama-Nya berarti melawan Dia. Dalam hal ini juga tidak ada posisi netral. Bagaimana mungkin ada posisi netral ketika Kristus datang ke dunia ini untuk ‘merebut’ hidup kita menjadi milik-Nya, dari gelap kepada terang.
Namun menjadi seseorang yang beragama Kristen tidak otomatis menjadi orang yang menerima Kristus. Ukuran menerima Kristus hanya satu yaitu hidup selaras dengan kehendak Bapa-Nya. (Mat.13:50).
Apakah kita mau menyerahkan hidup kita ke dalam tangan-Nya dengan sukarela atau kita menolaknya dan tetap menguasai hidup kita untuk diri sendiri dalam dosa, terserah Anda menentukannya, namun yang jelas dalam hal ini tidak ada pilihan ketiga, tidak ada alternatif lain.
Dalam Kristus ada pengampunan, masa depan, dan damai sejahtera. Di luar Kristus Anda sendirian menjalani hidup yang sementara ini dengan kekuatanmu sendiri, sangat melelahkan.
Sekarang di hadapan kita ada dua pilihan, menerima Yesus atau menolak Yesus. Menerima berarti tidak dihukum dan diselamatkan atau menolak yang berarti dihukum Allah. Ingatlah TIDAK ADA PILIHAN KETIGA.
sumber gambar: www.123rf.com
0 komentar:
Posting Komentar
Pesan Admin:
Boleh berkomentar apa aja yang penting No Spam, No Junk ...
' Freedom of Speech for the glory of LORD'