Hati Nurani Babel Sudah Mati

Posted by Unknown 13.05, under | No comments



Dalam kitab Kejadian dari pasal 3 sampai pasal 11 ini, ada banyak kota yang dibangun oleh anak-anak manusia, namun hanya ada satu kota yang mendapat perhatian khusus dari TUHAN, yaitu kota Babel.
Kalau kita sedikit meneliti perbedaan antara kota Babel dan kota-kota lain sebelum Babel adalah adanya menara di tengah kota Babel sementara kota lain sebelum Babel tidak memiliki menara seperti Babel, misalnya kota yang dibangun oleh Kain. Lalu mengapa Babel dibubarkan TUHAN sementara kota lain tidak?

Tidak banyak referensi dalam Alkitab mengenai Babel. Satu-dua ayat yang menyinggung Babel ada di kitab PL dan PB, namun yang menarik baik PL maupun PB memiliki dua tema yang sama mengenai Babel, yaitu penyembahan berhala / perzinahan rohani dan kekerasan.

Memang antara jaman Nimrod dan jaman Nabi-nabi Israel penulis kitab PL dan PB ada gap waktu yang cukup panjang, namun semua kebiasaan orang Babel yang disebut di dalam kitab para nabi tentunya bukan muncul secara tiba-tiba, ia telah berproses jauh-jauh hari. Sangat mungkin telah muncul ratusan tahun sebelumnya. Misalnya, 2Raj.17:30 menyebut orang Babel menyembah dewa Sukot-Benot, Yer.51:44 menyebut di Babel ada dewa Bel, Yeh.17:20 menyebut Babel yang tidak setia, Yeh.23:17 Babel yang menajiskan diri dengan perzinahan dan pelacuran, Daniel 3:1 menceritakan patung Nebukadnezar yang disembah rakyat Babel, Maz.87:4 menyandingkan Rahab dan Babel dalam satu kalimat, Maz.137:8 menyebut Babel suka melakukan kekerasan, Yes.21:9 menyebut Babel yang melakukan penyembahan berhala.
Dalam PB juga menyebut sebuah kota yang bernama Babel dengan tema perzinahan dan pelacuran, misalnya Wah.14:8; 17:5.

Jadi sangat mungkin pada saat Babel beserta menaranya dibangun oleh Nimrod, manusia paling kuat saat itu, kota dan menara tersebut dibangun dengan tujuan untuk penyembahan berhala dan usaha dominasi kelompok Nimrod terhadap manusia lain. Itulah sebabnya TUHAN bertindak menghentikan pembangunan Babel dan menyerakkan populasi saat itu.

Lalu mengapa TUHAN hanya menghentikan Babel? Bukankah setelah itu tetap saja muncul kota-kota yang seperti Babel, misal Niniwe dll? Bahkan Babel sendiri tetap diteruskan pembangunannya setelah pernah dicegah oleh TUHAN sebelumnya.

Dari pasal-pasal sebelumnya terlihat pola TUHAN dalam usahaNya mencegah kejatuhan manusia. Dimulai dari Adam, TUHAN sudah memberi peringatan beserta sanksi untuk mencegah dosa ketidaktaatan yang pertama. Kemudian di era Kain, TUHAN juga memberi peringatan kepada Kain untuk tidak berbuat dosa pembunuhan yang pertama. Demikian juga di masa Nimrod, TUHAN mencegah dosa penyembahan berhala dan kekerasan dengan menggagalkan rencana Nimrod membangun Babel. Namun kalau mereka tetap berkeras melakukannya maka TUHAN barangkali dengan berat hati mendiamkan manusia melakukan dosa yang diingini hatinya tersebut, tentunya sambil menjalankan rancangan penyelamatan untuk manusia.
Di masa sekarang pun kita juga mengalami hal yang sama walaupun dengan cara yang sedikit berbeda.
Dulu waktu saya hendak melakukan dosa, entah dosa pencurian atau pun perzinahan, kekerasan, kemabukan, atau penipuan, rasanya berat sekali melakukan untuk yang pertama kali (... banyak banget dosa saya ya... parah-parah lagi...), hati kecil ini menolak dengan keras, mencoba untuk mencegah saya. Namun semakin dilawan maka hati nurani yang menentang tadi semakin lirih suaranya dan akhirnya diam. Sehingga untuk berbuat dosa pencurian atau perzinahan yang kedua, ketiga dan seterusnya sudah tidak ada beban lagi di dalam hati saya.
Demikianlah cara kerja Tuhan secara umum bagi manusia. Hati nurani yang murni adalah peringatan awal dari Tuhan. Ia mengingatkan kita ketika kita berniat untuk melakukan dosa. Tidak tepat jika kita terus menerus mengeraskan hati.
Mengambil jalan pulang kembali kepada Tuhan adalah keputusan yang tepat seperti halnya Niniwe di masa Yunus yang mengambil keputusan untuk kembali kepada TUHAN selagi pintu anugerah masih terbuka. TUHAN penuh pengampunan, apapun bentuk dosa kita, baik dosa yang tidak parah atau dosa yang parah sekalipun, IA tetap mampu menghapusnya dari ingatanNya.


0 komentar:

Posting Komentar

Pesan Admin:
Boleh berkomentar apa aja yang penting No Spam, No Junk ...
' Freedom of Speech for the glory of LORD'